Selasa, 22 Juni 2010

PERANAN BAHASA JAWA DALAM PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA

A.Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan yang pada awalnya merupakan bahasa yang berasal dari bahasa melayu ,khususnya bahasa melayu Riau.Bahasa Indonesia dalam perkembangannya menerima pengaruh dari bahasa lain terutama dari bahasa asing dan bahasa daerah .Pengaruh ini demikian besarnya sehingga di dalam bahasa Indonesia timbul bebagai kata serapan yang sanagat bermanfaat bagi perkembangan bahasa Indonesia kedepannya . Dalam perkembangannya bahasa Jawa ,mempunyai pengaruh yang sangat besar karena sebagian besar penduduk di Indonesia menggunakan bahasa Jawa , bahasa jawa adalah bahasa yang sangat berperan dalam pengembangan bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional.Maka dari itu dalam makalah ini kami mencoba memberikan sedikit ulasan mengenai peran bahasa jawa dalam pengembangan Bahasa Indonesia.

B.Rumusan Masalah

1. Apakah hubungan antara bahasa Jawa dengan bahasa Indonesia ?

2. Apakah peranan bahasa Jawa dalam pengembangan bahasa Indonesia ?

C.Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengaruh bahasa Jawa dalam perkembnagan Bahasa Indonesia .

2. Sebagai sarana untuk memahami hakikat bahasa Indonesia yang sebenarnya .

3. Sarana untuk mengembangkan rasa cinta terhadap bahasa Indonesia.

A. Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia

Dikatakan sebagai pertentangan juga bisa, tapi dikatakan sebagai persatuan juga bisa. Hal ini dikarenakan bahasa Jawa dan bahasa Indonesia hidup dalam satu wadah dan berkembangnya pun dalam satu wadah, yaitu Bangsa persatuan Dikatakan pertentangan, karena ada keinginan agar bahasa Indonesia bisa menjadi bahasa pemersatu setiap suku, ras, dan kebudayaan di Indonesia. Kesamarataan penggunaan bahasa Indonesia di hampir semua lini kehidupan warganya bisa menjadi bertentangan dengan bahasa daerah Jawa (bahasa ibu) yang mereka gunakan sebagai bahasa sehari-hari.

Bahasa nasional (Indonesia ) sebagai bahasa kedua yang menghendaki agar semua lapisan masyarakat menggunakannya, bisa berakibat bahasa daerah (Jawa )sebagai bahasa pertama sedikit demi sedikti terkikis. Apabila hal ini tetap dipaksakan, maka bahasa daerah yang kurang kuat alias sedikit penggunanya bisa menghilang bahkan tidak dikenal lagi di masa yang akan datang. Bisa-bisa terbentuk yang dinamakan pola substractive bilingual dalam masyarakat Indonesia, yakni penguasaan bahasa kedua (bahasa Indonesia) lambat laun menggantikan bahasa pertama (bahasa daerah) Hal ini tentunya sangat disayangkan sekali, bersamaan dengan hilangnya bahasa-bahasa daerah, kearifan lokal atau kearifan tradisional yang tersimpan dalam tradisi lisan juga tidak dapat diselamatkan.

Hal itu apabila dilihat dari sisi pertentangan, berbeda apabila dilihat dari sisi persatuan, maka antara bahasa daerah dan bahasa nasional bisa hidup berdampingan dengan harmonis. Di samping di sekolah-sekolah diajarkan bahasa Indonesia, juga tetap diajarkan bahasa asli mereka (bahasa daerah). Apabila hal demikian yang terjadi, maka tidak akan terjadi saling penghilangan satu sama lain. Bahasa nasional tidak menghapus bahasa daerah, begitu juga sebaliknya.

Hal demikian sudah ada indikasi dari pemerintah, yaitu dengan dikeluarkannya garis kebijakan yang telah disusun dalam rangka pembinaan dan pengembangan bahasa daerah, yaitu seperti berikut ini:

“Bahasa-bahasa daerah yang masih dipakai sebagai alat perhubungan yang hidup dan dibina oleh masyarakat pemaikainya, dihargai dan dipelihara oleh negara oleh karena bahasa-bahasa itu adalah bagian daripada kebudayaan yang hidup”.

Kebijakan demikian tentunya memberi angin segar bahwasanya pemerintah benar-benar memperhatikan bahasa-bahasa daerah yang ada di tanah air ini. Bahasa-bahasa daerah yang ada merupakan kekayaan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia yang tidak dimiliki oleh bangsa lain. Perlu kiranya kita apresiasi kebijakan tersebut. Namun demikian, kita tidak hanya memberi aplaus saja terhadap kebijakan tersebut, tetapi juga kita wajib menjaga kelestarian bahasa daerah yang ada di tanah air ini.

B. Peran Bahasa Jawa dalam Perkembangan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia diangkat dari bahasa Melayu, tepatnya melayu rendah atau Melayu pasar pada daerah Riau (sebagai bahasa pengantar).hal ini dikarenakan bahasa melayu yang sekarang menjadi bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa pergaulan atau bahasa pemersatu (lingua franca). Dari tahun 1928 Sumpah pemuda bahasa yang dipakai memang sudah bahasa Indonesia selain itu banyak sastrawan-sastrawan terkenal yang berkarya dengan bahasa Indonesia. Setelah Bahasa Indonesia diangkat sebagaai bahasa Nasional dan bahasa negara maka bahasa daerah seperti bahasa Jawa mampunyai tugas berupa:

a. Lambang kebanggaan daerah,

b. Lambang identitas daerah,

c. Sarana perhubungan dalam keluarga,

d. Sarana pengembangan dan penghubunng kebudayaan daerah.

Bahasa daerah seperti bahasa Jawa tidak bisa begitu saja hilang dari Indonesia, karena masyarakat Jawa yang begitu banyak maka pengguna bahasa Jawapun tak sedikit, bahkan kebanyakan masyarakat daerah Jawa lebih menguasai bahasa Jawa dari pada bahasa Indonesia.

Faktor utama yang mempengaruhi hal tersebut adalah fenomena sosiolinguistik yang sulit terlepas dari masyarakat daerah. Fenomena bahasa jawa tersebut termasuk teori transferensi dan internfernsi, transferensi yaitu pengambilalihan bentuk, makna, dan aturan antara bahasa satu dengan bahasa yang lain. Sedangkan interferensi merupakan pengaruh bahasa ibu dalam penggunaan bahasa kedua. Contohnya seorang anak dilahirkan di Banyumas dan dari kecil anak tersebut berinteraksi dangan bahsa Jawa maka saat anak tersebut belajar bahasa Indonesia bahasa yang dipelajari akan terkontaminasi dengan bahasa daerahnya tersebut. Pemakaian bahasa yang sering berbaur dengan bahasa Jawa tersebut banyak dijumpai pada Koran atau surat kabar.

Peran bahasa Jawa sendiri sebenarnya sebagai pemerkaya Bahaa Indonsia sendiri, maka dari itu banyak kosakata dari bahsa Jawa diserap ke dalam kosakata Bahasa Indonesia. dan sering dipakai dalam percakapan Bahasa Indonesia. Seperti ambrug, rewang, lho, kok, dan lain sebagainya. Pengamatan selama ini menunjukkan bahwa Bahasa Jawa memberikan sumbangan yang besar dalam perkembangan kosakata Bahasa Indonesia.

Bahasa merupakan jatidiri bangsa, dan Indonesia merupakan Negara yang beraneka ragam akan budaya dan dalam pengembangan kosakata bahasa Indonesia masih perlu diperhatikan. Salah satu upaya mempertahankan kebinekaan (keberagaman), yaitu dengan penerimaan kosakata bahasa Indonesia. Terutama berbagai konsep dari bahasa daerah seperti bahasa Jawa yang tidakmemiliki padanan dalam Bahasa Indonesia, karena Bahasa jawa lebil dikenal oleh masyarakat Indonesia. Dengan demikian masyarakat akan lebih mudah mengerti dengan kosakata tersebut.

Hal diatas merupakan bukti bahwa bahasa daerah atau bahasa Jawa mempunyai andil yang bsar dalam perkembangan Bahasa Indonesia. Bahkan bahasa Jawa mempunyai landasan kebudayaan yang sangat menarik, dan bahasa Jawa tentu hanya ada Di Indonesia, itu akan menjadi daya tarik tersendiri unuk memikat warga asing agar mau mempelajari tentang Bahasa Indonesia, hal ini akan mendukung cita-cita Indonesia yaitu membuat Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Dunia. Disamping sebagai penunjang Bahasa Nasional, Bahasa Daerah atau Bahasa Jawa juga sebagai pengembangan bahasa Nasional , juga sebagai pengantar pembantu pada tingkat SD pada daerah tertentu.

A. Kesimpulan

Bahasa merupakan kebutuhan primer dalam kehidupan, dalam makalah ini menjelaskan tentang peran bahasa Jawa dalam perkembangan bahasa Indonesia. Dan terbukti bahasa Jawa sangat berperan dalam perkembangan bahasa Indonesia. Hal ini terbukti dengan kosakata bahasa Jawa yang diserap dalam kosakata bahasa Indonesia. Seperti lho, kok, malahan, ambrug, rewang, dan lain sebagainya. Selain itu kosakata yang diserap kebanyakan karena penutur bahasa Daerah seperti bahasa Jawa tidak dapat terlepas dari bahasa daerah yang sering mereka pakai untuk berinteraksi, jadi dengan penyerapan kosakata dari bahasa Daerah atau bahasa Jawa akan lebih memudahkan penutur khususnya dari daerah untuk memahaminya.

B. Saran

Kita sebagai warga Indonesia yang baik hendaknya selalu bangga menggunakan bahasa Daerah dan bahasa Indonesia yang kita miliki. Karena itu kekayaan kita sehingga kita perlu menjaga dan melestarikannya.Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaganya?. Janganlah kita merasa malu menggunakan bahasa tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar